Cara menghitung laba kotor perusahaan dagang – Laba kotor, metrik keuangan penting untuk perusahaan dagang, mencerminkan keuntungan yang diperoleh dari penjualan barang dagangan. Panduan ini akan menguraikan langkah-langkah untuk menghitung laba kotor secara akurat, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan strategi untuk meningkatkannya.
Laba kotor merupakan indikator kinerja keuangan yang menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dari penjualan barang dagangan. Dengan memahami cara menghitung dan menganalisis laba kotor, perusahaan dapat mengoptimalkan operasi mereka dan memaksimalkan profitabilitas.
Pengertian Laba Kotor
Laba kotor adalah perbedaan antara pendapatan penjualan dan harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan mencakup biaya langsung yang terkait dengan produksi atau pembelian barang dagangan yang dijual.
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan dagang menjual barang dagangan seharga Rp100.000 dan harga pokok penjualannya adalah Rp60.000, maka laba kotornya adalah Rp40.000.
Rumus Laba Kotor
Rumus untuk menghitung laba kotor adalah:
Laba Kotor = Pendapatan Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Akun yang Terlibat, Cara menghitung laba kotor perusahaan dagang
Akun-akun yang terlibat dalam perhitungan laba kotor adalah:
- Pendapatan Penjualan
- Harga Pokok Penjualan
- Laba Kotor
Perbedaan Laba Kotor dan Laba Bersih
Laba kotor berbeda dengan laba bersih. Laba bersih adalah laba yang tersisa setelah semua biaya dan pengeluaran dikurangkan dari pendapatan, sedangkan laba kotor hanya memperhitungkan biaya langsung yang terkait dengan penjualan barang dagangan.
Rumus Menghitung Laba Kotor
Laba kotor merupakan indikator penting kesehatan keuangan perusahaan dagang, yang menunjukkan seberapa efisien perusahaan mengelola biaya terkait penjualan.
Komponen Rumus Laba Kotor
Rumus laba kotor melibatkan dua komponen utama:
- Penjualan Bersih:Total pendapatan yang dihasilkan dari penjualan barang atau jasa, dikurangi potongan harga, diskon, dan retur.
- Harga Pokok Penjualan (HPP):Total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang dijual, termasuk bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.
Rumus Dasar Laba Kotor
Rumus dasar untuk menghitung laba kotor adalah sebagai berikut:
Laba Kotor = Penjualan Bersih
Harga Pokok Penjualan
Komponen Penghasilan
Penghasilan merupakan komponen penting dalam perhitungan laba kotor perusahaan dagang. Penghasilan berasal dari berbagai sumber, termasuk:
- Penjualan barang dagangan
- Pendapatan jasa
- Pendapatan sewa
- Pendapatan bunga
Penghasilan dari penjualan barang dagangan dihitung dengan mengalikan jumlah unit yang terjual dengan harga jual per unit. Retur dan pengurangan penjualan mengurangi pendapatan, sementara transaksi yang tidak menghasilkan pendapatan, seperti pembelian aset atau pembayaran utang, tidak memengaruhi pendapatan.
Biaya Barang Terjual (COGS)
Biaya Barang Terjual (COGS) adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dagangan yang dijual. COGS mencakup:
- Harga pembelian barang dagangan
- Biaya pengiriman
- Biaya penyimpanan
- Diskon pembelian
COGS dapat dihitung menggunakan metode rata-rata tertimbang atau FIFO. Diskon pembelian dan retur pembelian mengurangi COGS.
Beban Operasional
Beban operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan operasi bisnis sehari-hari. Beban operasional meliputi:
- Beban sewa
- Beban utilitas
- Beban penyusutan
- Beban amortisasi
- Beban gaji
Beban penyusutan dan amortisasi dihitung dengan mengalikan nilai aset dengan tingkat penyusutan atau amortisasi. Sewa dan utilitas merupakan biaya tetap, sedangkan beban gaji biasanya merupakan biaya variabel.
Laba Bersih
Laba Bersih adalah selisih antara pendapatan dan beban. Laba Bersih dapat dihitung menggunakan persamaan laba rugi:
Laba Bersih = Penghasilan
- COGS
- Beban Operasional
Laba Bersih dipengaruhi oleh pajak penghasilan. Arus Kas berbeda dari Laba Bersih karena memperhitungkan transaksi tunai, sedangkan Laba Bersih memperhitungkan transaksi akuntansi.
Definisi Beban Pokok Penjualan dan Hubungannya dengan Laba Kotor
Beban pokok penjualan (HPP) adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli barang yang dijual oleh suatu perusahaan dagang. Biaya ini mengurangi pendapatan penjualan dan menentukan laba kotor perusahaan.
Dalam menghitung laba kotor perusahaan dagang, penting untuk memperhitungkan semua biaya yang dikeluarkan. Namun, kadang kita perlu menghapus riwayat aktivitas yang tidak diinginkan, seperti cara menghapus riwayat ig . Setelah riwayat tersebut terhapus, kita dapat kembali fokus pada perhitungan laba kotor dengan menjumlahkan total pendapatan dikurangi total biaya.
Laba kotor dihitung dengan mengurangi HPP dari pendapatan penjualan. Rumusnya adalah:
Laba Kotor = Pendapatan Penjualan
Beban Pokok Penjualan
Cara Menghitung Laba Kotor Secara Manual
Laba kotor adalah selisih antara pendapatan penjualan dan harga pokok penjualan. Perhitungan laba kotor penting untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan dan membuat keputusan bisnis yang tepat. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung laba kotor secara manual:
Mengidentifikasi Pendapatan Penjualan
Pendapatan penjualan adalah jumlah total pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa. Ini termasuk semua penjualan tunai dan kredit, serta setiap diskon atau potongan harga yang diberikan.
Mengidentifikasi Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau memperoleh barang atau jasa yang dijual. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead manufaktur.
Menghitung Laba Kotor
Setelah pendapatan penjualan dan harga pokok penjualan diidentifikasi, laba kotor dapat dihitung dengan mengurangi harga pokok penjualan dari pendapatan penjualan:
Laba Kotor = Pendapatan Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Perhitungan laba kotor memberikan wawasan tentang efisiensi operasi perusahaan dan kemampuannya dalam menghasilkan laba. Laba kotor yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mengelola biaya secara efektif dan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutupi biaya operasinya.
Cara Menghitung Laba Kotor Menggunakan Perangkat Lunak
Menggunakan perangkat lunak akuntansi dapat sangat menyederhanakan proses penghitungan laba kotor. Perangkat lunak ini dirancang untuk melacak dan mengelola transaksi keuangan secara efisien, memberikan wawasan berharga tentang kinerja bisnis.
Mengakses Data
Untuk memulai, akses modul akuntansi pada perangkat lunak Anda. Cari laporan “Laporan Laba Rugi” atau “Laporan Penjualan”. Laporan ini akan menampilkan data penjualan, biaya, dan laba kotor untuk periode waktu tertentu.
Menafsirkan Data
Laporan laba kotor akan merinci pendapatan dari penjualan, dikurangi biaya yang terkait dengan penjualan tersebut. Biaya-biaya ini biasanya mencakup harga pokok penjualan (HPP), yang merupakan biaya langsung untuk memproduksi atau memperoleh barang yang dijual.
Menghitung laba kotor perusahaan dagang tak kalah pentingnya dengan menguasai cara manajemen usaha kuliner . Laba kotor mencerminkan profitabilitas usaha Anda. Dengan mengetahuinya, Anda dapat mengoptimalkan harga jual dan strategi pemasaran untuk meningkatkan margin laba. Laba kotor dihitung dengan mengurangi harga pokok penjualan dari pendapatan bersih.
Dengan mengidentifikasi pendapatan penjualan dan HPP dari laporan, Anda dapat menghitung laba kotor menggunakan rumus berikut:
Laba Kotor = Pendapatan Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Keuntungan Menggunakan Perangkat Lunak
- Otomatis: Perangkat lunak mengotomatiskan proses penghitungan, mengurangi risiko kesalahan.
- Akurat: Algoritme canggih memastikan akurasi dan keandalan data.
- Waktu Nyata: Beberapa perangkat lunak menyediakan data waktu nyata, memungkinkan pemantauan laba kotor secara berkelanjutan.
- Laporan Kustom: Perangkat lunak memungkinkan Anda menyesuaikan laporan untuk memenuhi kebutuhan bisnis tertentu.
Pentingnya Laba Kotor
Laba kotor merupakan indikator penting kesehatan keuangan perusahaan dagang. Ini mencerminkan profitabilitas bisnis dalam menghasilkan pendapatan setelah dikurangi biaya langsung, seperti biaya pembelian barang dagangan.
Laba kotor digunakan dalam berbagai pengambilan keputusan bisnis, termasuk:
- Penentuan Harga:Laba kotor membantu perusahaan menetapkan harga yang kompetitif dan menguntungkan.
- Perencanaan Produksi:Laba kotor dapat digunakan untuk memprediksi permintaan produk dan mengoptimalkan tingkat produksi.
- Manajemen Biaya:Laba kotor membantu perusahaan mengidentifikasi area di mana biaya dapat dikurangi.
Metrik Keuangan Penting yang Dihitung Menggunakan Laba Kotor
Metrik | Rumus |
---|---|
Margin Laba Kotor | Laba Kotor / Pendapatan Penjualan |
Perputaran Persediaan | Harga Pokok Penjualan / Persediaan Rata-rata |
Menurut [nama ahli keuangan], “Laba kotor adalah indikator penting kesehatan keuangan perusahaan. Ini menunjukkan kemampuan bisnis untuk menghasilkan keuntungan dari operasi utamanya.”
Analisis Laba Kotor
Analisis laba kotor merupakan alat penting untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dagang. Ini melibatkan pengukuran dan evaluasi laba kotor perusahaan dari waktu ke waktu untuk mengidentifikasi tren, area peningkatan, dan pengambilan keputusan yang tepat.
Teknik Analisis Laba Kotor
- Perbandingan Tahun-ke-Tahun:Bandingkan laba kotor dari periode waktu yang berbeda, seperti kuartal atau tahun, untuk mengidentifikasi tren dan perubahan.
- Analisis Regresi:Gunakan model statistik untuk menentukan hubungan antara laba kotor dan variabel lain, seperti harga jual atau biaya barang.
Identifikasi Area Peningkatan
Analisis laba kotor dapat mengidentifikasi area potensial untuk peningkatan, seperti:
- Optimalisasi Harga:Menyesuaikan harga jual untuk memaksimalkan laba kotor sambil tetap menjaga daya saing.
- Negosiasi Biaya:Bernegosiasi dengan pemasok untuk mengurangi biaya barang dan meningkatkan laba kotor.
- Efisiensi Produksi:Meningkatkan efisiensi produksi untuk mengurangi biaya dan meningkatkan laba kotor.
Contoh dan Studi Kasus
Studi kasus berikut menunjukkan bagaimana analisis laba kotor dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja keuangan:
Perusahaan A menganalisis laba kotornya selama tiga tahun terakhir dan menemukan penurunan yang stabil. Analisis regresi mengungkapkan bahwa penurunan tersebut berkorelasi dengan meningkatnya biaya barang. Perusahaan kemudian bernegosiasi dengan pemasok dan berhasil mengurangi biaya, sehingga meningkatkan laba kotor secara signifikan.
Visualisasi dan Tindakan yang Dapat Dilakukan
Visualisasi data, seperti grafik dan tabel, dapat membantu mengidentifikasi tren dan area yang perlu ditingkatkan. Selain itu, daftar periksa atau langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti dapat memberikan panduan untuk mengimplementasikan perbaikan dan memantau hasilnya.
Menghitung laba kotor perusahaan dagang dapat menjadi proses yang menantang, tetapi dengan formula yang tepat, hal ini dapat disederhanakan. Untuk menghitung laba kotor, Anda perlu mengurangkan harga pokok penjualan dari pendapatan penjualan. Harga pokok penjualan mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menjual barang dagangan, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
Mirip seperti menyiapkan sandwich buah , yang membutuhkan keseimbangan bahan-bahan untuk rasa yang lezat, menghitung laba kotor membutuhkan penjumlahan dan pengurangan yang cermat dari biaya dan pendapatan yang relevan.
Keterbatasan dan Asumsi
Analisis laba kotor memiliki keterbatasan dan asumsi, seperti:
- Data yang Akurat:Analisis hanya seakurat data yang digunakan.
- Faktor Eksternal:Faktor eksternal, seperti kondisi pasar, dapat memengaruhi laba kotor.
- Asumsi Linier:Analisis regresi mengasumsikan hubungan linier antara laba kotor dan variabel lainnya.
Dampak Fluktuasi Harga: Cara Menghitung Laba Kotor Perusahaan Dagang
Fluktuasi harga yang tidak terduga dapat memengaruhi laba kotor secara signifikan. Ketika harga bahan baku atau barang dagangan naik, perusahaan mungkin mengalami penurunan laba kotor karena biaya yang lebih tinggi, sementara kenaikan harga jual dapat meningkatkan laba kotor.
Mitigasi Risiko
Perusahaan dapat menerapkan beberapa strategi untuk memitigasi risiko fluktuasi harga:
- Kontrak Berjangka:Mengunci harga bahan baku atau barang dagangan pada tingkat tertentu di masa depan, sehingga mengurangi dampak fluktuasi harga.
- Hedging:Menggunakan instrumen keuangan seperti opsi atau futures untuk mengimbangi risiko perubahan harga.
- Pemantauan Pasar:Secara teratur memantau tren pasar dan menyesuaikan harga jual atau biaya pembelian sesuai kebutuhan.
- Diversifikasi Sumber:Memperoleh bahan baku atau barang dagangan dari beberapa pemasok untuk mengurangi ketergantungan pada satu sumber yang dapat menyebabkan fluktuasi harga yang lebih besar.
Dampak Perubahan Volume Penjualan
Perubahan volume penjualan berdampak langsung pada laba kotor perusahaan dagang. Ketika volume penjualan meningkat, laba kotor juga cenderung meningkat, sedangkan ketika volume penjualan menurun, laba kotor juga cenderung menurun.
Hal ini disebabkan oleh hubungan antara biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap, seperti biaya sewa dan gaji, tidak berubah terlepas dari volume penjualan. Sebaliknya, biaya variabel, seperti biaya barang yang dijual, berubah seiring dengan volume penjualan.
Peningkatan Volume Penjualan
Ketika volume penjualan meningkat, biaya variabel juga meningkat, namun tidak sebanding dengan peningkatan pendapatan. Hal ini karena biaya tetap tersebar ke lebih banyak unit yang terjual, sehingga biaya per unit menurun. Akibatnya, laba kotor per unit meningkat, yang mengarah pada peningkatan laba kotor secara keseluruhan.
Penurunan Volume Penjualan
Ketika volume penjualan menurun, biaya variabel juga menurun, tetapi tidak sebanding dengan penurunan pendapatan. Hal ini karena biaya tetap tetap sama, sehingga biaya per unit meningkat. Akibatnya, laba kotor per unit menurun, yang mengarah pada penurunan laba kotor secara keseluruhan.
Strategi Meningkatkan Laba Kotor
Meningkatkan laba kotor merupakan tujuan penting bagi perusahaan dagang. Dengan menerapkan strategi yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas dan meningkatkan nilai pemegang saham.
Strategi Efektif untuk Meningkatkan Laba Kotor
- Mengoptimalkan Harga Produk:Menyesuaikan harga produk untuk memaksimalkan laba sambil tetap kompetitif di pasar.
- Mengurangi Biaya Barang Terjual:Menganalisis biaya produksi dan distribusi untuk mengidentifikasi area penghematan tanpa mengurangi kualitas.
- Meningkatkan Efisiensi Operasional:Menggunakan teknologi dan proses yang efisien untuk mengurangi biaya overhead dan meningkatkan produktivitas.
- Meningkatkan Penjualan Volume Tinggi:Berfokus pada penjualan produk dengan margin keuntungan yang lebih tinggi atau mempromosikan penjualan silang dan naik.
- Mengelola Persediaan secara Efektif:Mengoptimalkan tingkat persediaan untuk menghindari biaya penyimpanan yang berlebihan dan memastikan ketersediaan produk.
- Membangun Hubungan Pemasok yang Kuat:Negosiasi harga yang menguntungkan dan memastikan pasokan bahan baku yang andal dengan biaya rendah.
Studi Kasus
Contoh perusahaan yang berhasil menerapkan strategi ini antara lain:
- Walmart:Mengoptimalkan harga produk dan mengurangi biaya operasional untuk mempertahankan margin keuntungan yang tinggi.
- Amazon:Meningkatkan penjualan volume tinggi dengan penawaran diskon dan layanan pengiriman yang efisien.
- Costco:Membangun hubungan pemasok yang kuat untuk mengamankan harga bahan baku yang kompetitif.
Mengevaluasi Efektivitas Strategi
Untuk mengevaluasi efektivitas strategi peningkatan laba kotor, perusahaan dapat melacak metrik berikut:
- Margin Laba Kotor
- Biaya Barang Terjual
- Perputaran Persediaan
- Pangsa Pasar
Dengan memantau metrik ini secara teratur, perusahaan dapat mengidentifikasi strategi yang efektif dan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk memaksimalkan laba kotor.
Studi Kasus
Studi kasus nyata menunjukkan bahwa perusahaan dapat meningkatkan laba kotornya secara signifikan dengan menerapkan strategi yang efektif. Salah satu contohnya adalah perusahaan ritel yang mengalami peningkatan laba kotor sebesar 15% setelah mengimplementasikan sistem manajemen inventaris baru yang mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi operasional.
Langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan meliputi:
Analisis Inventaris
- Melakukan audit inventaris untuk mengidentifikasi item yang tidak laku atau terjual lambat.
- Menggunakan analisis ABC untuk mengklasifikasikan inventaris berdasarkan nilai dan tingkat perputaran.
Pengelolaan Pembelian
- Men negociar harga yang lebih baik dengan pemasok.
- Mengoptimalkan kuantitas pesanan untuk mengurangi biaya penyimpanan dan risiko kedaluwarsa.
Manajemen Penjualan
- Menerapkan strategi penetapan harga yang lebih efektif untuk memaksimalkan margin laba.
- Melakukan promosi dan diskon yang ditargetkan untuk meningkatkan penjualan item yang menguntungkan.
Hasil yang dicapai oleh perusahaan meliputi:
- Pengurangan pemborosan inventaris yang signifikan.
- Peningkatan efisiensi operasional yang mengarah pada biaya yang lebih rendah.
- Peningkatan penjualan dan margin laba yang lebih tinggi.
Kesalahan Umum dalam Menghitung Laba Kotor
Dalam menghitung laba kotor, terdapat beberapa kesalahan umum yang sering terjadi. Kesalahan ini dapat menyebabkan penyajian laporan keuangan yang tidak akurat dan keputusan bisnis yang salah.
Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain:
Mengabaikan Diskon dan Potongan
Diskon dan potongan yang diberikan kepada pelanggan sering kali diabaikan dalam perhitungan laba kotor. Hal ini dapat menyebabkan laba kotor yang dilebih-lebihkan.
Perhitungan laba kotor perusahaan dagang melibatkan pengurangan harga pokok penjualan dari pendapatan penjualan. Menariknya, laba kotor ini dapat dioptimalkan dengan memproduksi sendiri produk yang dijual. Dengan cara bikin produk sendiri , perusahaan dapat mengontrol kualitas dan mengurangi biaya produksi. Akibatnya, margin laba kotor meningkat, memperkuat posisi keuangan perusahaan dan memungkinkan reinvestasi dalam pertumbuhan dan inovasi.
Tidak Menyertakan Biaya Pengiriman
Biaya pengiriman yang dikeluarkan untuk mengantarkan barang ke pelanggan harus dimasukkan dalam perhitungan laba kotor. Jika tidak, laba kotor akan dikecilkan.
Mencampur Biaya Langsung dan Tidak Langsung
Biaya langsung adalah biaya yang dapat dikaitkan secara langsung dengan produksi atau penjualan barang. Sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dikaitkan secara langsung dengan produksi atau penjualan. Mencampur kedua jenis biaya ini dalam perhitungan laba kotor dapat menyebabkan kesalahan.
Tidak Memperhitungkan Retur dan Potongan Harga
Retur dan potongan harga dapat mengurangi laba kotor. Jika tidak diperhitungkan, laba kotor akan dilebih-lebihkan.
Menggunakan Persediaan Akhir yang Tidak Akurat
Persediaan akhir yang digunakan dalam perhitungan laba kotor harus akurat. Jika persediaan akhir tidak akurat, laba kotor akan salah saji.
Alat dan Sumber Daya untuk Menghitung Laba Kotor
Untuk menghitung laba kotor secara akurat dan efisien, terdapat beberapa alat dan sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Alat-alat ini dirancang untuk menyederhanakan proses perhitungan, mengurangi kesalahan, dan memberikan wawasan berharga.
Spreadsheet
- Microsoft Excel: Spreadsheet yang banyak digunakan dengan fungsi bawaan untuk perhitungan keuangan, termasuk laba kotor.
- Google Sheets: Spreadsheet berbasis cloud yang menawarkan fitur kolaborasi dan otomatisasi untuk menghitung laba kotor.
- LibreOffice Calc: Spreadsheet gratis dan open-source dengan kemampuan untuk menghitung laba kotor dan metrik keuangan lainnya.
Software Akuntansi
- QuickBooks: Software akuntansi populer yang mencakup fitur untuk melacak pendapatan, biaya, dan menghitung laba kotor.
- Sage 50cloud: Software akuntansi yang dirancang untuk bisnis kecil dan menengah, menyediakan alat untuk mengelola keuangan dan menghitung laba kotor.
- Xero: Software akuntansi berbasis cloud yang menawarkan otomatisasi dan pelaporan laba kotor secara real-time.
Kalkulator Laba Kotor Online
- Kalkulator Laba Kotor Shopify: Kalkulator gratis yang menghitung laba kotor berdasarkan pendapatan dan biaya yang dimasukkan.
- Kalkulator Laba Kotor Oberlo: Alat yang mudah digunakan untuk menghitung laba kotor untuk bisnis e-commerce.
- Kalkulator Laba Kotor Bisnis Kecil: Kalkulator online yang dirancang untuk membantu bisnis kecil menghitung laba kotor dengan cepat.
Penutup
Menghitung dan menganalisis laba kotor sangat penting untuk kesehatan keuangan perusahaan dagang. Dengan mengikuti panduan yang diuraikan di atas, perusahaan dapat memperoleh wawasan berharga tentang kinerja mereka, mengidentifikasi area untuk perbaikan, dan membuat keputusan yang tepat untuk meningkatkan profitabilitas mereka.
Kumpulan Pertanyaan Umum
Apa perbedaan antara laba kotor dan laba bersih?
Laba kotor adalah keuntungan dari penjualan barang dagangan, sedangkan laba bersih adalah keuntungan setelah semua biaya dan beban dikurangi dari pendapatan.
Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi laba kotor?
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laba kotor antara lain harga pokok penjualan, volume penjualan, dan biaya operasional.
Bagaimana cara meningkatkan laba kotor?
Strategi untuk meningkatkan laba kotor meliputi optimalisasi harga, negosiasi biaya, dan efisiensi produksi.